— Inilah Jalan Yang Aku Pilih Dalam Mencintaimu —

 

⇒ Mungkin pernah aku rasakan masa-masa jenuh untuk terus dalam kesendirian ini
⇒ Kadang serasa membutuhkan sandaran hati, tempat berbagi harapan, cinta, tangis dan bahagia
⇒ Kadang serasa dunia ini terlalu sepi tanpa ada yg menantiku pulang, tanpa panggilan sayang & tangis bayi-bayi mungil calon penegak agama
⇒ Penantian yang terkadang aku lalui dengan gerimis air mata serta rayuan pada Sang Segala Maha
⇒ Memang hingga kini yang kuminta belum juga tiba

— Teruntukmu Calon Ayah Dari Anakku Kelak —

1) Apa kabarmu disana ? Semoga selalu dalam lindungan-Nya, Sang Pemilik Hati kita berdua

2) Duhai calon ayah dari anak-anakku, bagaimana shalat malammu? Bagaimana hafalan Al-Qur’anmu?

3) Masihkah kau tawadhu menjaga mata & hatimu? Masihkah kau berharap agar aku segera ada disisimu, memasak untukmu, menyiapkan baju kerjamu?

Penantianmu adalah Kebahagiaanmu

1) Tidak semua penantian itu membosankan dan tak ada gunanya | Semua pasti ada tujuannya

2) Bagi para wanita, kalian adalah tulang rusuk yang hilang | Jadikanlah penantianmu itu jalan menuju keberkahan

3) Pemiliknya bertugas menjemputmu nanti pada waktu yang telah dituliskan | Tentunya yang juga telah memantaskan diri sama sepertimu

4) Penantianmu bukan berarti berdiam diri | Atau menunggu tanpa arti | Gunakanlah waktu itu u/ terus memperbaiki diri

5) Jika bersama yang belum pasti itu bukan penantian atau belajar perhatian namanya | Mungkin hanya kasihan

— Inikah Rasa Rindumu Terhadapku Duhai Kamu Calon Makmumku ? —

1) Berasal dari hatiku yang terdalam | Tiap 1/3 malam dalam naungan Allah

2) Indah rasanya, bercerita kepada yang menciptakanku dan menciptakanmu | Karena apapun bisa DIA lakukan, termasuk mempertemukan kita

3) Engkau tahu wahai pemilik tulang rusukku ? Aku merindukan-mu hingga waktu yang dirikupun tak tahu kapan datangnya

4) Aku selalu berdoa hingga Allah izinkan aku menjadi makmum-mu

5) Didalam kesendirian malam, aku tuangkan seluruh rasa dalam sajadah ini agar dipertemukan denganmu