ü Hanya Al-Fatiha yang ‘kan meredam asa, andai rindu dan namanya saling menyapa dalam doa.
ü Aku tak mencintai dunia pun tak merindukan surga, aku hanya cinta dan rindu yang mencintainya.
ü Tulang rusuk takkan pernah tertukar, meski rasa ini semakin membesar atau malah hilang memudar.
ü Ya Allah, teguhkanlah hati dan pendirian ini. Sekarang esok, hingga tiba waktu yang dinanti. “Aamiin Allahumma aamiin.”
ü Biarlah diam ini sebagai hiasan yang terindah, hiasan yang ‘kan menjaga hatinya utuh hanya untuk Allah semata.
ü Jika benar cinta itu amanah, maka ‘kan ku jaga ia dengan cara-Nya.
ü Jangan dekati ia, bila tak sanggup menghalalkannya. Jangan ucapkan cinta, andai belum siap datangi walinya.
ü Mencoba ‘tuk menyimpan segala aksara yang ku punya, lalu ku lantunkan dalam alunan do’a-do’a malamku pada-Nya.
ü Bersabarlah duhai hati yang tengah gelisah. Intiplah tiap kata dalam surat cinta-Nya, InsyaAllah segala jawaban akan kau temukan disana.
ü Cinta sebelum menikah tak lain hanyalah nafsu semata, maka dari itu aku menjauh darimu karena-Nya, supaya kamu tetap suci indah melebihi bidadari.
ü Allah sejatinya cinta, Dia selalu melihat air mata yang jatuh lalu menghitungnya dikala orang lain tertipu oleh senyum manis kita.
ü Bukan seberapa baik pasangan yang kita cari, tapi seberapa baik kita sebagai lelaki. Pantaskan diri, InsyaAllah nanti yang baik hati ‘kan menghampiri.
ü Alangkah indah jika kesabaran dihiasi dengan do’a dan air mata, innallaha ma’ana. :’)
ü Dimanapun ia berada, semoga Allah menjaganya.
ü Akan tiba saat dimana untaian cinta yang kuhembuskan untukmu dihitung ibadah, dan kecupan hangat dikala sakit melunturkan dosa. *pelukbantal*